“Telat Seperempat”
Dian Lestari
Ku tapaki setapak
merah itu berhari-hari
Ketika panas debu
menari-nari
Ketika becek
alaskaki bak roti isi
Keluh hanya
menambah sunyi
Gedung tingkat
Berlapis cat putih
memucat
Kelasku tertutup
rapat
Huuuh, sepertinya
aku terlambat
Mereka
sudah duduk rapi
Peluhku
mengalir membasahi dahi
Kuusap
dengan tisu berhati-hati
Berharap
lelah sedikit teratasi
Oh.. Tuhan aku belum mau tamat
Kenapa waktu begitu cepat
Meski telat seperempat
Allhamdullilahh, hari ini aku selamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar