Kamis, 29 November 2012

Konsep Dasar Wacana


Tugas 1
Konsep Dasar Wacana



unib1.jpeg
 








Oleh:
Nama                          : Dian Lestari
NPM                           : A1A010049
Kelas                           : Vb

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS BENGKULU
2012


Konsep Dasar Wacana

Wacana merupakan makrolinguistik, dimana dalam wacana kita akan menemukan  unsur-unsur linguistik. Wacana dapat disampaikan melalui lisan dan ada juga yang berupa tulisan. Biasanya wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, seri ensiklopedia, dan sebagainya). Wacana juga dapat berbentuk ceramah, pendapat, lelucon, atau narasi. Wacana tidak selalu harus direalisasikan dalam bentuk rangkaian kalimat.

Salah satu syarat penting sebuah wacana adalah satuan bahasa yang digunakan haruslah komunikatif, hal ini dikarenakan agar maksud yang disampaikan jelas dan terbuka, yaitu tepat menjalankan fungsinya. Berarti wacana haruslah mempunyai pesan yang jelas. Tidak hanya jelas saja, wacana haruslah memperhitungkan konteks situasinya, karena jika salah tempat (situasi), hal itu akan memengaruhi makna dari wacana itu sendiri.
A.    Ciri-ciri Wacana
Ciri-ciri wacana adalah sebagai berikut:
  1. Satuan gramatikal
  2. Memiliki maksud yang jelas
  3. Satuan terbesar, tertinggi, atau terlengkap
  4. Untaian kalimat-kalimat
  5. Memiliki hubungan proposisi
  6. Memiliki hubungan kontinuitas, berkesinambungan
  7. Memiliki hubungan koherensi
  8. Memiliki hubungan kohesi
  9. Rekaman kebahasaan utuh dari peristiwa komunikasi
  10. Bisa transaksional juga interaksional
  11. Medium bisa lisan maupun tulis
  12. Sesuai dengan konteks


B.     Unsur Pembentuk Wacana
Wacana berkaitan dengan unsur intralinguistik (internal bahasa) dan unsur ekstralinguistik yang berkaitan dengan proses komunikasi seperti interaksi sosial (konversasi dan pertukaran) dan pengembangan tema (monolog dan paragraf).
C.    Jenis Wacana
Berdasarkan pendapat Leech (1974), dalam Kushartanti dan Lauder, (2008:91) tentang fungsi bahasa, wacana dapat diklasifikasi sebagai berikut:
1.      Wacana ekspresif, apabila wacana itu bersumber pada gagasan penutur atau penulis sebagai sarana ekspresif, seperti wacana pidato.
2.      Wacana fatis, apabila wacana itu bersumber pada saluran untuk memperlancar komunikasi, seperti wacana perkenalan dalam pesta.
3.      Wacana informasional, apabila wacana itu bersumber pada pesan atau informasi, seperti wacana berita dalam media massa.
4.      Wacana estetik, apabila wacana itu bersumber pada pesan dengan tekanan keindahan pesan, seperti wacana puisi dan lagu.
5.      Wacana direktif, apabila wacana itu diarahkan pada tindakan atau reaksi dari mitra tutur atau pembaca, seperti wacana khotbah.
Sedangkan menurut Djajasudarma (1994:6), jenis wacana dapat dikelompokkan dari segi eksistensinya (realitasnya), media komunikasi, cara pemaparan, dan jenis pemakaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar