Kamis, 29 November 2012

FALSAFAH MASYARAKATNYA CURUP



FALSAFAH MASYARAKATNYA CURUP
 






SEBAGAI TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER
OLEH
Nama                           : Dian Lestari
NPM                           : A1A010049
Mata Kuliah                : Semantik
Dosen                          : Drs. Suryadi, M.Hum.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AJARAN 2012/2013


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang tidak henti-hentinya memberikan rahmat, taufiq dan hidayah kepada hambanya dan senantiasa meridhai amal ibadah kita. Shalawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Tak lupa kami ucapakan terimakasih kepada dosen pengampuh yang telah membimbing penulis dalam penyusunan makalah yang membahas tentang Filsafat Masyarakat Curup. Dan juga bagi semua pihak yang telah membantu secara langsung ataupun tidak.
Semoga tugas ini dapat menjadi referensi, inspirasi dan bahan renungan bagi semua kalangan. Tugas ini tidak terlepas dari kekurangan, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.
Bengkulu,  28 November 2012
Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................................ .........
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................ .........
A.    LATAR BELAKANG...............................................................................
B.     RUMUSAN MASALAH....................................................................................
C.     TUJUAN..............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................................
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Curup merupakan kota dingin yang terdapat diprovinsi bengkulu. Dengan sebagian besar penduduknya memilih bercocok tanam sebagai sumber pendapatan sehari-hari. Masyrakat yang taat hukum dalam menjalani kehidupan berlangsung sangat rukun, dan gotong royong.
Masyarakat Curup sebagian besar bersuku Rejang. Masuknya budaya rejang mengajarkan masyarakat untuk saling tolong menolong, untuk bersatu, dan kokoh pendirian. Selain suku Rejang banyak pula suku pendatang yang terdapat dikota Curup seperti Serawai, Jawa, Sunda, Minang, dan Batak.
B.     RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Filsafat Masyarakat Curup?
C.    TUJUAN
Ada pun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui bagaimana filsafat masyarakat curup.
2.      Menambah pengetahuan kita tentang budaya Indonesia.
3.      Sebagai sumber pembelajaran



BAB II
PEMBAHASAN
CURUP, REJANG LEBONG
Curup adalah ibukota Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Indonesia. Curup merupakan kota terbesar ke-2 di Bengkulu. Curup merupakan daerah penghasil beras, kopi dan sayur-sayuran utama di provinsi Bengkulu, yang hasilnya dikirim hingga ke Palembang, Jambi, Padang, Lampung, dan Jakarta. Beberapa tempat wisatanya yang terkenal adalah Suban Air Panas, pematang danau, Gunung Kaba, Air Terjun di Kepala Curup, dan situs-situs prasejarah. Daerah ini juga dikenal sebagai salah satu tempat tumbuhnya Rafflesia arnoldii.
Curup memiliki pasar yang agak modern yaitu Pasar Bang Mego. Sebelum di bangun Pasar Bang Mego, pada tahun 1970-an dikenal dengan sebutan Pasar Bawah, untuk membedakan dengan pasar yang lain yaitu Pasar Atas, yang terletak dekat Terminal angkutan serta Pasar Tengah yang telah ada sejak sebelum Indonesia merdeka.
Kabupaten Rejang Lebong memiliki luas wilayah seluas 151.576 Ha, Saat ini kabupaten rejang lebong dipimpin oleh H.SUHERMAN SE,MM.
LAMBANG DAN MAKNA
Lambang dan Makna Lambang Kabupaten Rejang Lebong
1.      Lingkaran segi lima sama sisi melambangkan falsafah Negara Pancasila.
2.      Padi dan Kopi melambangkan Kabupaten Rejang Lebong merupakan daerah Pertanian dalam arti luas.
3.      17 Helai daun Kopi melambangkan tanggal tujuh belas, delapan ruas tangkai kopi melambangkan bulan delapan, dan empat puluh lima buah kopi melambangkan tahun 1945 yaitu hari kemerdekaan Negara Kesatuan republik Indonesia.
4.      Sekumtum bunga Sekedai (Raflesia Arnorldi) yang melambangkan kebesaran dan kemegahan kabupaten Rejang Lebong, sedangkan kuncup lingkaran bunga berwarna hitam persatuan abadi.
5.      Lingkaran putih melambangkan aturan hukum adat Rejang Empat Petulai, Sari Bunga Sekedai tersebut berbentuk segi tiga melambangkan bahwa di Kabupaten Rejang Lebong terdapat batuan emas.
6.      Banyaknya putik bunga Sekedai melambangkan banyaknya desa di Kabupaten Rejang Lebong.
7.      Tulisan Rejang Lebong menunjukkan nama daerah pemilik lambang daerah.
8.      Pita bertuliskan "Pat Sepakat Lemo Seperno" melambangkan persatuan dan kesatuan dalam masyarakat kabupaten Rejang Lebong yang senantiasa berlandaskan musyawarah mufakat dengan tidak meninggalkan peran pihak Pemerintah.

            Masyarakat Curup atau lebih  dikenal dengan masyrakat Rejang lebong memegang teguh prinsip hidupnya seperti yang ditulis pada pita yang terdapat di lambang kabupaten Rejang Lebong yaitu "Pat Sepakat Lemo Seperno". Dan semboyan tersebut telah mewakili bagaimana karakter masyarakat Curup.
            Masyarakat Curup yang sangat terpengaruh pada budaya Rejang, dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya, beraktivitas didasarkan pada semangat gotong royong masih tetap dilaksanakan baik dalam kelompok-kelompok kecil yang mempunyai hubungan kekeluargaan maupun dalam kelompok-kelompok masyarakat dalam suatu dusun atau desa. Ungkapan “tei ne tanggung jawab besamo, ban benek, lengan sarno-samo masung” yang secara turun temurun diwariskan dan dijiwai oleh masyarakat di Kabupaten Rejang Lebong merupakan nilai-nilai luhur Dalam hal tolong menolong ada juga ungkapan yang berbunyi ” kasiak mbales sayang betimbang, ade tepok tebis, ade tanjung menyuung” yang lebih kurang terrjemahannya “kasih dibalas sayang dipertimbangkan, ada tebing di tepi air runtuh ada tanjung menjelma” Maksud dari kiasan ini adalah budi baik dan kasih sayang tidak akan sia-sia. Ungkapan ini pada dasarnya menganjurkan agar anggota masyarakat selalu berbuat baik, tolong –menolong, jangan kikir dengan harta benda dan ilmu pengetahuan.


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Curup adalah ibukota Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Indonesia. Curup merupakan kota terbesar ke-2 di Bengkulu. Curup merupakan daerah penghasil beras, kopi dan sayur-sayuran.
Masyarakat Curup atau lebih  dikenal dengan masyrakat Rejang lebong memegang teguh prinsip hidupnya seperti yang ditulis pada pita yang terdapat di lambang kabupaten Rejang Lebong yaitu "Pat Sepakat Lemo Seperno". Dan semboyan tersebut telah mewakili bagaimana karakter masyarakat Curup. Masyarakat Curup juga sangat terpengaruh oleh budaya suku Rejang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar