BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Akhir-akhir
ini, banyak orang tua yang mengeluhkan tutur bahasa anak-anaknya yang sulit
dimengerti dan semakin jauh dari kesantunan. Bahasa gaul penuh rahasia. Hanya
remaja yang bisa mengkomunikasikannya secara aktif. Hal ini di sebabkan bahasa
remaja hasil campur aduk berbagai bahasa dengan berbagai perubahan.
Dilapangan, sistem tidak memihak remaja. Guru-guru kita mewasiatkan penggunaan
bahasa yg baik dan benar. Celakanya, banyak guru yang menjejali konsep ejaan
yang disempurnakan (EYD) dalam berkomunikasi. Hasilnya penggunaan bahasa
terkesan kaku dan formal. Akhirnya para remaja mencoba keluar dari
kekakuan bahasa ini, yaitu dengan menggunakan bahasa gaul.
Bahasa gaul
sangat mudah berkembang pesat. Bahasa gaul sendiri bukan hanya milik anak kota,
anak desapun sangat fasih melafalkanya. Berarti bahasa gaul merupakan gejala
sosial dan fenomenal. Bahasa gaul remaja sebagai variasi bahasa mempunyai
karakteristik tersendiri yang membedakan tutur remaja dengan tutur bahasa yang
lain. Karakteristik bahasa gaul remaja tampak pada pilihan kosakata, ungkapan,
pola, dan strukturnya.
2.
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
a.
Bagaimana perkembangan bahasa gaul sebagai tutur
bahasa remaja di Indonesia saat ini?
b.
Bagaimana sejarah pemakaian bahasa gaul sebagai tutur
bahasa remaja di Indonesia?
c.
Bagaimana ciri-ciri bahasa gaul sebagai tutur bahasa
remaja di Indonesia?
d.
Bagaimana bahasa gaul sebagai tutur bahasa remaja
menjadi solidaritas kaum mudadi Indonesia?
3. Tujuan
Secara umum,
tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memeriksa pemakaian bahasa
gaul sebagai tutur bahasa remaja. Secara khusus, tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
a.
Mendiskripsikan perkembangan bahasa gaul sebagai tutur
bahasa remaja diIndonesia saat ini.
b.
Mendiskripsikan sejarah pemakaian bahasa gaul sebagai
tutur bahasa remaja diIndonesia.
c.
Mendiskripsikan ciri-ciri bahasa gaul sebagai tutur
bahasa remaja di Indonesia
d.
Mendiskripsikan bahasa gaul sebagai tutur bahasa
remaja dapat menjadi pengikatsolidaritas kaum muda di Indonesia.
4. Manfaat
Secara
operasional, manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah manfaatteoritis
dan manfaat praktis. Manfaat teoristis yang diharapkan adalah memperkayakajian sosiolinguistik
khususnya tentang variasai bahasa, serta dapat menghasilkan deskripsi mengenai
bahasa gaul sebagai bahasa remaja. Manfaat praktis yang dapat diharapkan dari
makalah ini adalah bagi guru khususnya yaitu untuk bahan pengajaran. bagi
pembaca, makalah ini dapat menambah pemahaman berbagai bahasa di dalam
masyarakat, dan bagi penulis, makalah ini dapatdigunakan sebagai pemenuhan
tugas mata kuliah kajian kebahasaan.
BAB II
LANDASAN TEORI
1.
Pengertian Bahasa
Menurut
Chaer (dalam Massofa, 2009) bahasa adalah suatu sistem lanuang berupa
bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk
bekerjasama, berkornunikasi, dan mengindenfikasi diri. Menurut pendapat di atas
rnaka dapatdisimpulkan bahwa bahasa adalah berupa bunyi yang digunakan oleh
rnasyarakat untuk berkornunikasi.Keraf (dalam Massofa, 2009)
mengatakan bahwa bahasa mencakup dua bidang,yaitu bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap berupa arus bunyi dan yang mempunyaimakna. Bahasa sebagai alat
komunikasi antar anggota masyarakat terdiri atas dua bagian utama yaitu
bentuk (arus ujaran) dan makna (isi). Menurut pendapat tersebutdapat
disimpulkan bahwa bahasa merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
yangmerupakan alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa bentuk dan makna.
2.
Fungsi Bahasa dalam Masyarakat
Bahasa berperan meliputi segala
aspek kehidupan manusia. Termasuk salah satu peran tersebut adalah untuk
memperlancar proses sosial manusia. Hal ini sejalan dengan pendapat
Nababan (dalam Grafura, 2006) bahwa bahasa adalah bagian dari kebudayaandan
bahasalah yang memungkinkan pengembangan kebudayaan sebagaimana kita kenal sekarang.
Bahasa dapat pula berperan sebagai
alat integrasi sosial sekaligus alat adaptasisosial, hal ini mengingat bahwa
bangsa Indonesia memiliki bahasa yang majemuk.Kemajemukan ini membutuhkan satu
alat sebagai pemersatu keberseragaman tersebut.Di sinilah fungsi bahasa sangat
diperlukan sebagai alat integrasi sosial. Bahasa disebutsebagai alat adaptasi
sosial apabila seseorang berada di suatu tempat yang memiliki perbedaan
adat, tata krama, dan aturan-aturan dari tempatnya berasal. Proses adaptasi ini
akan berjalan baik apabila terdapat sebuah alat yang membuat satu sama lainnya mengerti,
alat tersebut disebut bahasa. Dari uraian ini dapat kita tarik kesimpulan
bahwa bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia.Salah satu
butir sumpah pemuda adalah menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Dengan dengan demikian bahasa dapat mengikat
anggota-anggotamasyarakat pemakai bahasa menjadi masyarakat yang kuat, bersatu,
dan maju.
3.
Variasi Bahasa
Variasi atau
ragam bahasa merupakan bahasan pokok dalam studisosiolinguistik. Bahasa itu
menjadi beragam dan bervariasi bukan hanya penuturnya yang tidak homogen tetapi
juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukansangat beragam. Chaer
dan Agustina (dalam Massofa, 2009) mengatakan bahwa variasi bahasa itu
pertama-tama kita bedakan berdasarkan penutur dan penggunanya.
Berdasarkan penutur berarti, siapa yang mengunakan bahasa itu, dirnana
tempat tinggalnya, bagaimana kedudukan sosialnya dalam masyarakat, apa
jenis kelaminnya, dan kapan bahasa itu digunakan. Berdasarkan penggunanya
berarti, bahasa itu digunakan untuk apa, dalam bidang apa, apa jalur dan
alatnya, dan bagaimana situasi keformalannya.
BAB III
METODE PENELITIAN
1.
Metode
Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan terhadap “Bahasa Gaul Sebagai
Tutur Bahasa Remaja” adalah metode deskriptif kualitatif. Metode
deskriptif berarti bahwa penelitian ini benar-benar berdasarkan fakta yang ada
atau penomena yang secara empiris hidup pada penuturnya ”penggunaan bahasa yang
digunakan oleh penuturnya tidak mempertimbangkan benar dan salahnya”
(sudaryanto, 1993:8)
2.
Populasi dan
Sampel
Populasi dan
sampel digunakan supaya di dalam penelitian data yang kita dapatkan akan lebil
valid.
a.
Populasi
Populasi adalah ”keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,2002:115). Jadi
yang menjadi populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
keseluruhan penduduk di desa Rantau Embacang. Dan populasi pada penelitian kali
ini adalah kalangan masyarakat yang menggunakan bahasa gaul khususnya remaja.
b.
Sampel
Sampel adalah ”sebagian atau
wakil populasi yang diteliti” (Arikunto,2002:115). Di dalam penelitian ini
peneliti mengambil sampel Pelajar SMP dan SMA.
3.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang
dapat digunakan oleh seorang peneliti guna untuk mengumpulkan data. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Studi pustaka
Penelitian kepustakaan merupakan
penelitian yang bersangkutan dengan literatur-literatur yang terkait dengan
penelitian, sebab di dalam penelitian peneliti harus banyak membaca dengan
mengkaji berbagai literatur.
b. Observasi
Metode observasi merupakan jenis
penelitian dengan mengumpulkan data yang diperoleh berdasarkan pengamatan
langsung yang dilakukan dilapangan. metode ini melakukan pengamatan-pengamatan
secara langsung masyarakat yang menggunakan bahasa gaul.
c. Wawancara
Teknik wawancara ini merupakan
teknik dengan proses melakukan dialog kecil kepada narasumber atau bisa
dikatakan komunikasi secara verbal semacam percakapan yang bertujuan untuk
memperoleh informasi berupa data-data yang merupakan bagian dari penelitian.
4.
Data dan Sumber Data
Menurut
(Lofland dalam Nilawati 2006:35) “sumber data utama dalam penelitian kualitatif
ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
dan lain-lain”. Sumber data pada penelitian ini ialah bahasa Gaul yang
dipergunakan oleh masyarakat. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini
berupa data bahasa dan data bahasa lisan.
5.
Teknik Analisis Data
Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode kajian distribusional
(distribusi berarti gabungan, jadi distribusional berarti menggabungkan). Yaitu
metode yang memakai alat penentu di dalam bahasa itu sendiri. Metode distribusional atau metode agih (istilah
Sudaryanto), yaitu menganalisis sistem bahasa atau keseluruhan kaidah yang
bersifat mengatur di dalam bahasa berdasarkan perilaku atau ciri-ciri khas
kebahasaan satuan-satuan lingual tertentu.
BAB IV
PEMBAHASAN
1.
Bahasa Gaul
Terdapat dua
situasi yang menggolongkan pemakaian bahasa di dalam masyarakat, yaitu situasi
resmi dan tidak resmi. Bahasa yang digunakan pada situasi resmi menuntut
penutur untuk menggunakan bahasa baku, bahasa formal. Contohnya adalah pidato,
kuliah, rapat, ceramah umum, dan lain-lain. Dalam bahasa tulis bahasa
resmi banyak digunakan dalam surat dinas, perundang-undangan, dokumentasiresmi,
dan dan lain-lain.Situasi tidak resmi akan memunculkan suasana penggunaan
bahasa tidak resmi juga.
Kuantitas
pemakian bahasa tidak resmi banyak tergantung pada tingkat
keakraban pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Dalam situasi tidak
resmi, penutur bahasa tidak resmi mengesampingkan pemakaian bahasa baku
atau formal. Kaidah dan aturan dalam bahasa-bahasa baku tidak lagi menjadi
perhatian. Prinsip yang dipakai dalam bahasatidak resmi adalah asal orang yang
diajak bicara bisa mengerti. Situasi semacam inidapat terjadi pada situasi
komunikasi remaja di sebuah mal, interaksi penjual dan pembeli, dan
lain-lain. Dari ragam bahasa tidak resmi tersebut, selanjutnyamemunculkan
istilah yang disebut dengan istilah bahasa gaul.
Lubis
Grafura (Grafura, 2009) mengkhawatirkan terkikisnya bahasa Indonesia yang baik
dan benar di tengah arus globalisasi. Kecenderungan masyarakat ataupun
para pelajar menggunakan bahasa asing dalam percakapan sehari-hari semakin
tinggi. Dan yang lebih parah makin berkembangnya bahasa gaul yang mencampuradukkan
bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Saat ini bahasa gaul telah
banyak terasimilasi dan menjadi umum. Bahasa gaul sering digunakan sebagai
bentuk percakapan sehari-hari dalam pergaulan di lingkungan sosial bahkan dalam
media-media populer serperti TV, radio, dunia perfilman nasional, dan digunakan
sebagai publikasi yang ditujukan untuk kalangan remaja oleh majalah-majalah
remaja populer Seperti halnya bahasa lain, bahasa gaul juga mengalami
perkembangan. Perkembangan tersebut dapat berupa penambahan dan pengurangan
kosa kata. Tidak sedikit kata-kata yang akan menjadi kuno (usang) yang
disebabkan oleh tren dan perkembangan zaman. Maka dari itu, setiap
generasi akan memiliki ciri tersendiri sebagai identitas yang membedakan dari
kelompok lain. Dalam hal ini, bahasalah sebagai representatifnya.
Dari segi
fungsinya, bahasa gaul memiliki persamaan antara slang, dan prokem. Kosa kata
bahasa remaja banyak diwarnai oleh bahasa prokem, bahasa gaul, dan istilah yang
pada tahun 1970-an banyak digunakan oleh para pemakai narkoba
(narkotika,obat-obatan dan zat adiktif). Hampir semua istilah yang digunakan
bahasa rahasia diantara mereka yang bertujuan untuk menghindari campur tangan
orang lain. Bahasa gaul remaja merupakan bentuk bahasa tidak resmi. oleh
karenanya bahasa gaul remaja berkembang seiring dengan perkembangan zaman, maka
bahasa gaul dari masa ke masa berbeda. Tidak mengherankan apabila bahasa
gaul remaja digunakan dalam lingkungan dan kelompok sosial terbatas,
yaitukelompok remaja. Hal ini berarti bahwa bahasa gaul hanya digunakan pada
kelompok sosial yang menciptakannya. Anggota di luar kelompok sosial
tersebut sulit untuk memahami makna bahasa tersebut.
2.
Sejarah Pemakaian Bahasa Gaul
Bahasa gaul
tidak hanya muncul belakangan ini saja, tetapi sudah muncul sejak awal
1970-an. Waktu itu bahasa khas anak muda biasa disebut bahasa prokem
atau bahasa okem. Salah satu kosakata bahasa prokem yang masih sering
dipakai sampai sekarang adalah "bokap".Bahasa prokem awalnya
digunakan oleh para preman yang kehidupannya dekatsekali dengan kekerasan,
kejahatan, narkoba, dan minuman keras. Istilah-istilah baru mereka ciptakan
agar orang-orang di luar komunitas mereka tidak mengerti. Dengan begitu,
mereka tidak perlu lagi bersembunyi untuk membicarakan hal negatif yang akan
maupun yang telah mereka lakukan.Karena begitu seringnya mereka menggunakan
bahasa sandi mereka itu di berbagai tempat, lama-lama orang awam pun
mengerti yang mereka maksud. Akhirnya mereka yang bukan preman pun ikut
menggunakan bahasa ini dalam obrolan sehari- hari sehingga bahasa prokem
tidak lagi menjadi bahasa rahasia. Istilah dalam bahasa prokem seperti
mokal, mokat, atau bokin dan lain-lain.
Dalam bahasa
prokem, kata dibentuk dengan menyisipkan "ok" di tengah katayang
bagian akhirnya dibuang. Contoh: preman, dibuang "an"-nya dan
disisipkan "ok"di tengah, dan preman pun berubah menjadi prokem.
Sepatu yang menjadi sepokat dan duit jadi doku. Juga ada kata yang
dibolak-balik seperti pusing menjadi suping.(Wikipedia: 2005)Pada tahun 1970-an,
Dengan motif yang kurang lebih sama dengan para preman,kaum waria juga
menciptakan sendiri bahasa rahasia mereka. Sampai sekarang kitamasih sering
mendengar istilah "bencong" untuk menyebut seorang banci.
Pada perkembangannya, konon para waria atau banci inilah yang paling rajin
berkreasimenciptakan istilah-istilah baru yang kemudian memperkaya khasanah
perbendaharaan bahasa gaul. Anak muda 1970-an memperkenalkan asoy untuk
asyik dan ajojing untuk berdisko. Pada masa itu, Teguh Esha, lewat
novel Ali Topan Anak Jalanan (1972) dansekuelnya, Ali Topan: Detektif
Partikelir (1973), mempopulerkan bahasa prokem yangaslinya dari bahasa para
preman (Tajudin, Tempo: 2007).Pada 80-an bahasa gaul anak muda makin marak.
Sebagai
bahan teori, berikut adalah sejarah dari beberapa kata dalam bahasa gaul tersebut:
a.
Nih Yee, Ucapan ini
terkenal di tahun 1980-an, tepatnya November 1985. pertama kaliyang mengucapkan
kata tersebut adalah seorang pelawak.
b.
Memble dan
Kece, Kata
memble dan kece merupakan kata-kata ciptaan khas Jaja Mihardja. Selanjutnya ada
pula pada tahun 2010 muncul lagu memble tapi kece.
c.
Nek, Setelah
kata Boo... popular, tak lama kemudian muncul kata-kata Nek... yang dipopulerkan
anak-anak SMA di pertengahan 90-an. Kata Nek... pertama kali diucapkan oleh Budi
Hartadi seorang remaja di kawasan kebayoran yang tinggal bersamaneneknya. Oleh
karena itu, lelaki yang latah tersebut sering mengucapkan
kata Nek...(Grafura, 2006).
d.
Terus gue
harus bilang waw, gitu.., di populerkan oleh salah satu iklan kartu perdana.
e.
Sesuatu,
dipopulerkan oleh penyanyi Syahrini, penyanyi tersebut memang sering
melontarkan kata-kata yang unik sehingga sering diikuti oleh anak muda. Ada
lagi yang beru keluar akhir-akhir ini adalah “Cetar Membahana Badai”
f.
Ciyus mie
apah, populer pada tahun 2012 oleh presenter yang bernama Ananda Omes. Dan juga
dipakai pada salah satu iklan kartu. Yang berasal dari kata “Serius Demi Apa”
Selama ini bahasa anak muda cuma
dianggap bahasa cakapan temporer yang tidak baku dan harus ditulis miring.
Bahasa itu dianggap seperti tren pakaian anak muda yang terus berganti bersama
musim atau sebagai satu bentuk pemberontakan dan keisengan anak muda, atau cara
mereka keluar dari kekakuan bahasa baku. Artinya biarkan bahasa itu
berkembang di koridor yang berbeda.
3.
Ciri-Ciri Bahasa Gaul
Ragam bahasa gaul memiliki ciri
khusus, singkat, lincah dan kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek,
sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi
atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti permainan menjadi
mainan, pekerjaan menjadi kerjaan. Kalimat-kalimat yang digunakan kebanyakan
berstruktur kalimat tunggal. Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan untuk
membuat susunan kalimat menjadi lebih pendek sehingga seringkali dijumpai
kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Dengan menggunakan struktur yang pendek,
pengungkapan makna menjadi lebih cepat yangsering membuat pendengar yang bukan
penutur asli bahasa Indonesia mengalamikesulitan untuk memahaminya (Grafura,
2006).Ada banyak ragam bentukan bahasa gaul. Berikut ini penjelasan
singkat beberapa metode atau rumus dalam membentuk atau memodifikasi kata,
anatara lain:
a. Tambahan sisipan ko.
Dalam bahasa
prokem, kata dibentuk dengan menyisipkan "ok" di tengah katayang
bagian akhirnya dibuang. Contoh: preman, dibuang "an"-nya dan
disisipkan "ok"di tengah, dan preman pun berubah menjadi prokem.
Sepatu yang menjadi sepokat danduit jadi doku (Wikipedia: 2005).
Contoh
lainnya:
Mati – mokat
Bini – bokin
Beli – bokel
Bisa – bokis
b. Kombinasi e + ong
Kata bencong
itu bentukan dari kata banci yang disisipi bunyi e dan ditambahakhiran ong.
Huruf vokal pada suku kata pertama diganti dengan e. Huruf vokal padasuku kata
kedua diganti ong (Magnum, 2006).
Contoh lain:
Makan –
mekong
Sakit –
sekong
Laki –
lekong
Lesbi – lesbong
Mana –
menong
Ada juga
waria yang kemudian mengganti tambahan ong dengan es sehingga bentukankatanya
Banci –
bences
Laki - lekes
c. Tambahan sisipan Pa/pi/pu/pe/po
Setiap kata
dimodifikasi dengan penambahan pa/pi/pu/pe/po pada setiap sukukatanya.
Maksudnya bila suku kata itu bervokal a, maka ditambahi pa, bila bervokal
iditambahi pi, begitu seterusnya (Magnum, 2006).
Contoh:
Mati - ma
(+pa) ti(+pi) – mapatipi
Cina - ci
(+pi) na (+pa) – cipinapa
Gila - gi (+pi) la(+pa) – gipilapa
Tilang - ti
(+pi) la(+pa)ng - tipilapang
d. Tambahan Sisipan in
Pernah
dengar istilah lines? Lines itu artinya “lesbi”. Rumusnya, setiap suku
kata pertama disisipi in. Kata les-bi disisipi -in jadi l(in)es b(in)I =
linesbini. Biar gampangsering disingkat jadi lines saja (Magnum, 2006).
Contoh lain:
Banci -
b(in)an-c(in)i – binancini
Mandi -
M(in)an-d(in)i – Minandini
Toko -
t(in)o-k(in)o – tinokino
Homo -
h(in)o-m(in)o ± hinomino
4.
Bahasa Gaul Sebagai Solidaritas Kaum Muda
Terlepas merusak
bahasa baku atau tidak, istilah dan kosakata baru (bahasa gaul)semakin
memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Para pengguna Bahasa Indonesiaharus mampu
membedakan antara yang baku dan yang berkembang (bahasa gaul). Kitasemua tahu
bahwa bahasa Indonesia telah memiliki format yang baik dan benar. Namuntidak
bisa dipungkiri, akibat perubahan jaman yang begitu cepat melesat,
munculahistilah-istilah baru. Entah siapa yang menciptakan dan mempopulerkan,
tiba-tiba sajakita sering diperdengarkan oleh kosakata-kosakata yang tidak
pernah kita dengar sebelumnya.Kalangan orang tua seringkali merasa
prihatin terhadap fenomena bahasa gaul,mereka menganggap jaman sekarang semakin
anak bergaul, efek buruknya anak berpotensi lebih menyerap kata kata
yang tidak pantas dan sopan.Dari sekian banyaknya kosakata bahasa gaul sejak
awalnya dulu, sejalan dengan perubahan jaman dan generasi, bahasa gaul pun
juga ikut mengalami perubahan sesuaidengan selera generasinya.
Beberapa
contoh bahasa gaul :
Garink : tidak lucu, Jablay :
jarang dibelai
Pasutri :
pasukan suami takut istri Cimut
: ciuman maut
Kemek :
makan Hasem
: ingin merokok
Skull :
sekolah Kull
: kuliah
Meneketehe :
mana aku tahu Kemsi
: Kemek siang (makan siang)
Parno :
Paranoid Sherina
: Serius na
Marsyanda :
Masa oloh serius na Tp
: tebar pesona
Gaptek :
gagap teknologi Neting
: Negatif Thinking
Doror :
Double eror Bapuk
: jelek/buluk
Caur :
hancur Gazebo
: Gak zelas bo..(tidak jelas)
Nembak :
menyatakan cinta Jadian
: pacaran
Tase :
bermesraan Tababmerematahua
: (udah yang palng jelek!)
AA Gym GTL :
agak agak gimana gitu loh! Bokis : bohong
Jorki :
Joker (jorok) Pewe
: Posisi (Wu)
enak Songong
: belagu Pecun
: perek culun
SMS : suka
sama suka Sodokur
: sodara (saudara)
Titi kamal :
hati-hati kalau malam Balon
: bakal calon
Tajir :
Orkay (orang kaya) jadul : jaman dulu
Ciamik :
bagus Cingcay
lah : lumayan lah
Jarpul :
jarang pulang Macacci
: masa sih
SMP :
sehabis makan pulang Capcus
: cabut (pulang/pergi)
Makaci :
terimakasih bekibolang
: belok kiri boleh
brondong :
lebih muda brownis
: brondong manis
cemat :
cewek matre cemen
: gak ada nyali (takut)
CDMA : cape
deh males ah Ember
: iya (benar/setuju)
Menyimak
asal muasal bahasa gaul, ada sebuah penafsiran bahwa dalam dunia muda berlaku
simbol-simbol yang simple, mudah diucapkan, akrab ditelinga, danspontan. Jika
ada sebuah kata yang dianggap baru dan tepat untuk menggambarkansuatu keadaan
maka dengan cepat akan segera diadopsi.
BAB V
PENUTUP
1.
Simpulan
Dari uraian
pembahasan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain:
a.
Bahasa gaul telah banyak terasimilasi dan menjadi
umum. Bahasa gaul seringdigunakan sebagai bentuk percakapan sehari-hari dalam
pergaulan di lingkungansosial bahkan dalam media-media popular.
b.
Bahasa gaul sudah muncul sejak awal 1970-an yaitu
bahasa prokem. Pada tahunyang sama kaum waria juga menciptakan bahasa mereka
sendiri. Kemudian, bahasakomunitas banci masuk dalam bahasa pergaulan anak muda
secara umum. Kata-kata bahasa Inggris juga makin marak disisipkan dalam
percakapan sehari-hari.
c.
Bahasa gaul memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan
kreatif. Kata-kata yangdigunakan cenderung pendek, kata yang agak panjang akan
diperpendek melalui proses morfologi. Kalimat-kalimatnya berstruktur
kalimat tunggal. Bentuk-bentuk elip banyak digunakan untuk membuat susunan
kalimat menjadi lebih pendek sehingga seringkali dijumpai kalimat-kalimat
yang tidak lengkap.
d.
Bahasa gaul mengalami masa ³pasang-surut´, tiap
generasi memiliki selera dandinamikanya sendiri. Bahasa gaul tidak akan merusak
tatanan bahasa, karena hanya bersifat sementara. Bahasa gaul hanya
digunakan sebagai bahasa komunitas kaummuda untuk membangun solidaritas.
e.
Kebanyakan pelajar maupun mahasiswa kurang menerapkan
penggunaan bahasaIndonesia yang baku sesuai dengan kaidahnya karena tidak
dibiasakan dalamkehidupan sehari-harinya. Sebagian pelajar dan mahasiswa lebih
banyak menggunakan bahasa gaul karena pembendaharaan katanya lebih gampang
untuk digunakan.
f.
Bahasa gaul umumnya digunakan di lingkungan perkotaan.
Terdapat cukup banyak variasi dan perbedaan dari bahasa gaul bergantung
pada kota tempat seseorangtinggal dan bahasa daerah yang berbeda dari
etnis-etnis yang menjadi penduduk mayoritas dalam kota tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
_______.
2005. Bahasa Prokem Indonesia.
Wikipedia Indonesia, (online). (http://id.wikipedia.org diunduh Desember 2009)
______
.2006. Remaja dan Mahasiswa Banyak
Gunakan Bahasa Gaul. Kompas.com,(online). (http://m.kompas.com. Diunduh
Desember 2009)
Grafura,
Lubis. 2006. Bahasa Gaul Remaja Indonesia.
Cerpen Lubis Grafura, (online).(http://lubisgrafura.wordpress.com diunduh
Desember 2009)
Magnum.
2006. Bahasa Gaul Gitu Looh.. Indoforum, (online).(http//www.indoforum.org.
diunduh Desember 2009)
Massofa.
2009. Penggunaan Ragam Bahasa Gaul di Kalangan Remaja di Taman
Oval Markoni Kota Tarakan. Cari Ilmu Online Borneo, (online). (http://massofa.wordpress.com.
Diunduh Desember 2009)
Tajudin, Qaris.
2007. Secara Gue Gaul Gitu Loh!. Kompas, (online). (http://groups.yahoo.com.
Diunduh Desember 2009)
Urbanus,
Doddy. 2009. Bahasa Gaul dan Solidaritas
Kaum Muda. Bahasa Kita, (online). (http://doddyurbanus.blog.plasa.com diunduh
Desember 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar