Selasa, 07 Januari 2014

Dian


Seorang mafia melarikan seorang anak, dengan menggunakan mobil sedan. Diperjalanan seorang anak ingin pipis.

Si anak, “ Om, tolong berhenti sebentar dong. Aku kebelet pipis.”
Si mafia, “Ah, itu perasaan kamu saja. Ntar juga hilang.”
Lalu 5 menit kemudian, si anak kembali memohon, “kebelet niiih!”
Si mafia, “ Sudahlah, itu perasaan kamu saja. Ntar juga hilang.”
sepuluh menit kemudian, si anak kembali memohon, “om, beneran niiih!”
Si mafia, “ Diamlah, itu perasaan kamu saja. Ntar juga hilang.”
Setelah setengah jam kemudian, terciumlah bau pesing.
Si mafia, “Kok bau pesing? Kamu kencing, ya?”
Si anak, “ ah, itu perasan om saja. Ntar juga hilang.”

Hahha. Begitulah kalau kita sering berharap dengan manusia, kita sering kecewa.
                                                                                                            (Santosa, 2011:46)

Ada kisah tentang kita, disebuah rumah sempit ukuran 3x3 berdinding semen yang mulai rapuh termakan usia. Meski agak serupa dengan menara pissa tingkat kemiringannya, rumah itulah satu-satunya yang kami bisa tempati.  Rumah dengan pohon mangga besar. Awalnya ragu dengan kebersamaan kita ini, awalnya curiga kita tak akan kompak. Tapi, ternyata kebersamaan itu terasa sebentar sekali. Aku menulis ini karena aku sedang rindu kalian.
Pertama kekompakan itu muncul dengan kehadiran tokek. Karena tokek suasana siang itu jadi menyenangkan. Meski akhirnya tokek tersebut mati. Sebenarmya kami punya mimpi, dengan menjual tokek yang kami dapat secara keroyokan itu. Haha.
Hari-hari pertama terasa berat, banyak yang kami tidak sukai ditempat itu, mulai dari, sinyal yang susah, tempat mandi, tempat puff, dan tempat-tempat lainnya yang serba susah.  Selama dua minggu disana kami selalu melihat sisi buruk tempat itu.
Namun hari-hari berikutnya terasa menyenangkan. Kami juga punya teman, teman kami semua, “Kendi” namanya. Anak usia 3tahun tersebut mampu memikat hati kami. Ya, sebenarnya pajaknya besar kalo sama Kendi ke Warung. Hahah.
Selama disana aku mengenal kalian semua. Aku suka sama sifat-sifat yang kalian tunjukan. Dan aku selalu merindukan hal itu. Penri yang dewasa dan pintar masak nasi goreng (mudah-mudahan Penri tersingggung). Iyan yang selalu serius. Angga yang religius diantara lelaki-lelaki yang ada, paling suka dikerjain. Arif yang lucu, sangking lucunya pernah menjatuhkan dirinya dari kursi dibawah pohon mangga .hahah. Inget gak! Inget Gak!.  Alfin yangggg (emmm dak tau), Neneng yang pinter masak dan mengaji, Mbak Imah yang pengalah, dan mbak Ida yang baik, dan dan Dian yang tiap malam .... tak usah dijanjutkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar